FISIOLOGI HEWAN
OBSERVASI PEMBULUH
DARAH KAPILER PADA KECEBONG
Kelompok : 4 (Empat)
Nama
/ NIM : Ririn
Herlina (1354.2007)
Siti Maelani (1354.2015)
Siti Yulianti (1354.2018)
Rismanudin (1354.2030)
Siti Mudrikah (1354.2033)
Jurusan :
Biologi
Jadwal kuliah
:
Senin, 07 Desember 2015
Kelas 3B
LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2015
I.
Judul Praktikum
Observasi
Pembuluh Darah Kapiler pada Kecebong
II.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui aliran
darah pada kecebong
2.
Untuk membedakan dan
mengetahui aliran pembuluh darah arteri dan vena pada ekor kecebong
III.
Landasan Teori
Dalam proses
kehidupan organisme diperlukan makanan dan O2 untuk melaksanakan metabolisme di
seluruh tubuh dan dihasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh.
Peredaran materi (bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh) oksigen dan sisa
metabolisme dilakukan oleh sistem transportasi (sistem sirkulasi atau
peredaran).
Dalam sistem sirkulasi, hasil pencernaan makanan dan oksigen
diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh akan menuju organ-organ
pembuanga.
Antara
hewan tingkat tinggi dan hewan yang lebih sederhana terdapat perbedaan sistem
sirkulasi. Misalnya sistem trannspor pada protozoa dan hewan rendah lainnya
terjadi dengan difusi. Pada hewan metazoa (bersel banyak) yang lebih tinggi
tingkatannya. Misalnya manusia peredaran darahnya sudah melalui pembuluh.
Sistem metazoa disusun oleh organ-organ berupa jantung pembuluh-pembuluh darah
dan darah.
Ada dua sistem peredaran darah dan pembuluh, yakni sistem
peredaran darah terbuka dan tertutup. Sistem peredaran darah terbuka (lakuner)
kita jumpai pada moluska dan Arthopoda. Sedangkan sistem peredaran darah
tertutup terdapat pada annelida dan vertebrata.
Sistem peredaran darah katak berupa
sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem
peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali
peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian
kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan
diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang,
yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara
atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak
mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai
jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.
Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri
pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian
menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah
kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam
ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang
mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel,
darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang
ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga
arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak,
lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan
arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Terdapat
beberapa jenis pembuluh pada katak yaitu:
Ø
Arteri pulmonalis
Ø
Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah
menuju arteriol dan
kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat
nutrisi dan gas ditukarkan.
Ø
Aorta
Aorta adalah
pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa
banyak oksigen.
Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi
terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
Ø
Pembuluh kapiler
Pembuluh ini
bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari
jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
Ø
Pembuluh Vena
Pembuluh
balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar,
yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang
menyerang pembuluh balik adalah varises.
Ø Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah
kapiler ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm,
yang menghubungkan arteriola
dan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang
bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi
menjadi kapiler. Setelah
terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga
gas dan molekul seperti oksigen, air, protein dan lemak dapat mengalir
melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
Pada masa larva
(berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem
transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem
transfortasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.
Sistem peredaran
darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua
ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik
Seluruh darah yang
masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan CO2 yang
tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar
dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang
merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, CO2 dibebaskan dan O2 diikat. Darah
yang kaya O2 disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke
kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari
sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin
O2 masuk ke dalam vena dan dibawa kembali ke jantung (Asti,2009).
Sistem
sirkulasinya yang serupa ikan berupa system peredaran darah tertutup atau
peredaran darah tunggal. Pada sisitem peredaran darah tunggal darah melalui
jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon
dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus
adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium.
Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam
ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju
aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang
menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang
melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari
kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang.
Dari cabang-cabang
aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian
tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke
jantung melalaui vena kava dan sinus venosus.
IV.
Alat dan Bahan
1.
Alat yang digunakan :
·
Mikrosko
·
Objek glass
·
Kapas
·
Gelas kimia
2.
Bahan yang digunakan :
·
Kecebong
·
Alkohol 70%
V.
Cara Kerja
1.
Satu ekor kecebong
yang masih hidup dibius terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol 70%
2.
Setelah pingsan
kemudian dilakukan pengamatan aliran darah pada ekor kecebong dengan
menggunakan mikroskop.
VI.
Hasil Pengamatan
Gambar pembuluh darah pada kecebong
VII.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini Pengamatan pembuluh darah kapiler dapat
di pelajari melalui aliran darah pada bagian ekor kecebong dengan mengamati di
bawah mikroskop, karena pada bagian ekor kecebong memiliki tubuh yang
transparan sehingga memudahkan kami untuk mengamati aliran darah serta
bagian-bagian pembuluhnya.
Sistem peredaran darah pada kecebong hampir sama dengan sistem
peredaran darah pada ikan. Namun Setelah mengalami
metamorfosis menjadi katak, sistem transfortasinya mengalami perubahan yang
sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.
Sistem peredaran darah kecebong
merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali
dalam setiap peredaran.
Darah dari arteri akan mengalir dengan cepat ke
cabang-cabang arteri yang kaya dengan oksigen yang disebut arteriol, arteriol
merupakan cabang-cabng dari pembuluh arteri yang diameternya lebih kecil. darah
dari arteriol tersebut akan terus mengalir agak lambat ke kapiler dan menuju ke
bagian ekor, darah dari bagian arteri ini mengalir dengan cepat karena dinding
pada arteri tebal dan mempunyai tekanan yang sangat besar sehingga memungkinkan
darah dapat disalurkan ke kapiler-kapiler darah. Kapiler darah merupakan
pembuluh darah yang berdiameter sangat kecil dan bercabang-cabang yang
menghubungkan antara arrteriola dan venula serta memiliki tekanan yang sangat
rendah sehingga memungkinkan darah mengalir dengan lambat. Kemudian dari
pembuluh kapiler ini darah mengalir sangat lambat menuju venula , darah akan
terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir
ke arah kepala. Darah yang berada pada bagian pembuluh vena kaya dengan
CO2 dan memiliki dinding yang tipis dan elastis serta tekanan yang
rendah sehingga memungkinkan darah yang mengalir agak lambat di bandingkan
dengan pembuluh arteri. Tetapi jika di bandingkan dengan bagian pembuluh
arteriola, venula, dan kapiler, pembuluh vena dapat mengalirkan darah menuju
kepala dengan cepat karena ukuran pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena
lebih besar dari ukuran pembuluh arteriola, venula, dan kapiler.
VIII.
Kesimpulan
Sistem transportasi pada kecebong merupakan sistem
transportasi tungggal, aliran darah pada kecebong di mulai dari jantung masuk
ke arteri, dari arteri di alirkan ke arteriola menuju kapiler darah ke arah
ekor, dari kapiler darah akan masuk ke bagian pembuluh venula menuju vena dari
vena akan di salurkan menuju kepala.
Pada Pembuluh darah arteri, darah yang dialirkan sangat
cepat dan kaya dengan O2 di bandingkan dengan pembuluh vena yang
agak lambat dan kaya dengan CO2. Tetapi jika dibandingkan dengan pembuluh
darah arteriola, venula dan kapiler-kapiler darah, pembuluh vena dan arteri
lebih cepat karena mempunyai ukuran yang lebih besar dari pembuluh-pembuluh
tersebut.
Daftar Pustaka
Asti. 2009. Sirkulasi
Amfibi. http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/05/07/91/. Di akses 09
Desember 2015 .
Anonim.
2014. Peredaran darah pada kecebong. http://fideliavania25.blogspot.co.id/2014/03/peredaran-darah-pada-kecebong.html.
di akses 09 Desember 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar