Senin, 14 Desember 2015

Laporan Praktikum Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong



LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN

OBSERVASI PEMBULUH DARAH KAPILER PADA KECEBONG


Kelompok                               :  4 (Empat)
Nama / NIM                            : Ririn Herlina (1354.2007)
  Siti Maelani (1354.2015)
  Siti Yulianti (1354.2018)
  Rismanudin (1354.2030)
  Siti Mudrikah (1354.2033)
Jurusan                                    : Biologi
Jadwal  kuliah                        :  Senin, 07 Desember 2015

Kelas 3B


LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2015

I.                   Judul Praktikum
Observasi Pembuluh Darah Kapiler pada Kecebong

II.                Tujuan
1.      Untuk mengetahui aliran darah pada kecebong
2.      Untuk membedakan dan mengetahui aliran pembuluh darah arteri dan vena pada ekor kecebong

III.             Landasan Teori
Dalam proses kehidupan organisme diperlukan makanan dan O2 untuk melaksanakan metabolisme di seluruh tubuh dan dihasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi (bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh) oksigen dan sisa metabolisme dilakukan oleh sistem transportasi (sistem sirkulasi atau peredaran).
Dalam sistem sirkulasi, hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh akan menuju organ-organ pembuanga.
Antara hewan tingkat tinggi dan hewan yang lebih sederhana terdapat perbedaan sistem sirkulasi. Misalnya sistem trannspor pada protozoa dan hewan rendah lainnya terjadi dengan difusi. Pada hewan metazoa (bersel banyak) yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya manusia peredaran darahnya sudah melalui pembuluh. Sistem metazoa disusun oleh organ-organ berupa jantung pembuluh-pembuluh darah dan darah.
Ada dua sistem peredaran darah dan pembuluh, yakni sistem peredaran darah terbuka dan tertutup. Sistem peredaran darah terbuka (lakuner) kita jumpai pada moluska dan Arthopoda. Sedangkan sistem peredaran darah tertutup terdapat pada annelida dan vertebrata.
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Terdapat beberapa jenis pembuluh pada katak yaitu:
Ø  Arteri pulmonalis
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
Ø  Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
Ø  Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
 Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
Ø  Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
Ø  Pembuluh Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
Ø  Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah kapiler ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran airoksigenkarbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transfortasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.
Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik
Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan CO2 yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, CO2 dibebaskan dan O2 diikat. Darah yang kaya O2 disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin O2 masuk ke dalam vena dan dibawa kembali ke jantung (Asti,2009).
Sistem sirkulasinya yang serupa ikan berupa system peredaran darah tertutup atau peredaran darah tunggal. Pada sisitem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang.
Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena kava dan sinus venosus.

IV.             Alat dan Bahan
1.      Alat yang digunakan :
·         Mikrosko

·         Objek glass

·         Kapas
·         Gelas kimia

2.       Bahan yang digunakan :
·         Kecebong

·         Alkohol 70%

V.                Cara Kerja
1.      Satu ekor kecebong yang masih hidup dibius terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol 70%
2.      Setelah pingsan kemudian dilakukan pengamatan aliran darah pada ekor kecebong dengan menggunakan mikroskop.

VI.             Hasil Pengamatan


Gambar pembuluh darah pada kecebong


VII.          Pembahasan
Pada praktikum kali ini Pengamatan pembuluh darah kapiler dapat di pelajari melalui aliran darah pada bagian ekor kecebong dengan mengamati di bawah mikroskop, karena pada bagian ekor kecebong memiliki tubuh yang transparan sehingga memudahkan kami untuk mengamati aliran darah serta bagian-bagian pembuluhnya.
Sistem peredaran darah pada kecebong hampir sama dengan sistem peredaran darah pada ikan. Namun Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transfortasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran.
            Darah dari arteri akan mengalir dengan cepat ke cabang-cabang arteri yang kaya dengan oksigen yang disebut arteriol, arteriol merupakan cabang-cabng dari pembuluh arteri yang diameternya lebih kecil. darah dari arteriol tersebut akan terus mengalir agak lambat ke kapiler dan menuju ke bagian ekor, darah dari bagian arteri ini mengalir dengan cepat karena dinding pada arteri tebal dan mempunyai tekanan yang sangat besar sehingga memungkinkan darah dapat disalurkan ke kapiler-kapiler darah. Kapiler darah merupakan pembuluh darah yang berdiameter sangat kecil dan bercabang-cabang yang menghubungkan antara arrteriola dan venula serta memiliki tekanan yang sangat rendah sehingga memungkinkan darah mengalir dengan lambat. Kemudian dari pembuluh kapiler ini darah mengalir sangat lambat menuju venula , darah akan terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir  ke arah kepala. Darah yang berada pada bagian pembuluh vena kaya dengan CO2 dan memiliki dinding yang tipis dan elastis serta tekanan yang rendah sehingga memungkinkan darah yang mengalir agak lambat di bandingkan dengan pembuluh arteri. Tetapi jika di bandingkan dengan bagian pembuluh arteriola, venula, dan kapiler, pembuluh vena dapat mengalirkan darah menuju kepala dengan cepat karena ukuran pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena lebih besar dari ukuran pembuluh arteriola, venula, dan kapiler.

VIII.       Kesimpulan
Sistem transportasi pada kecebong merupakan sistem transportasi tungggal, aliran darah pada kecebong di mulai dari jantung masuk ke arteri, dari arteri di alirkan ke arteriola menuju kapiler darah ke arah ekor, dari kapiler darah akan masuk ke bagian pembuluh venula menuju vena dari vena akan di salurkan menuju kepala.
Pada Pembuluh darah arteri, darah yang dialirkan sangat cepat dan kaya dengan O2 di bandingkan dengan pembuluh vena yang agak lambat dan kaya dengan CO2. Tetapi jika dibandingkan dengan pembuluh darah arteriola, venula dan kapiler-kapiler darah, pembuluh vena dan arteri lebih cepat karena mempunyai ukuran yang lebih besar dari pembuluh-pembuluh tersebut.


Daftar Pustaka

Asti. 2009. Sirkulasi Amfibi. http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/05/07/91/. Di akses 09 Desember 2015 .
Anonim. 2014. Peredaran darah pada kecebong.  http://fideliavania25.blogspot.co.id/2014/03/peredaran-darah-pada-kecebong.html. di akses 09 Desember 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar