Senin, 14 Desember 2015

Laporan Praktikum Konsumsi Oksigen Pada Hewan Insecta



KONSUMSI OKSIGEN PADA HEWAN INSECTA
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN


Kelompok                               :  4 (Empat)
Nama / NIM                            : Ririn Herlina             (1354.2007)
  Siti Maelani              (1354.2015)
  Siti Yulianti               (1354.2018)
  Rismanudin              (1354.2030)
  Siti Mudrikah           (1354.2033)
Jurusan                                    : Pendidikan Biologi (3B)
Jadwal Praktikum                  :  Senin, 07 Desember 2015



           

LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT

A.    Judul
Konsumsi Oksigen Pada Hewan
B.     Tujuan
1.      Untuk mengukur banyaknya konsumsi oksigen pada insect (jangkrik)
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam respirasi
3.      Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan respirasi pada hewan dengan kecepatan metabolismenya
C.    Landasan Teori
Respirasi ialah proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan energy. pernafasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan energy dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernafasan, yaitu pernafasan eksternal (luar) dan internal (dalam). pernafasan luar meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dan uap air antara organisme dengan lingkungannya.pernafasan internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria. pernafasan seluler melalui tiga tahap yaitu glikkolisis, siklus krebs dan transfer electron.
proses respirasi tidak lepas dari adanya proses metabolisme. metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup. metabolisme dapat kita golongkan menjadi dua yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan pemecahan yang disebut katabolisme.
insecta (serangga) bernafas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu, serta dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang gerakannya diatur oleh otot. tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh dengan ukura yang semakin halus. Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran kurang lebih 0,1 milimikron. Cabang ini disebut trakeolusberisi udara serta cairan. Oksigen larut dalam cairan ini, kemudian berdifusi ke dalam sel-sel didekatnya.
Jadi pada insecta oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui trakea. Pada belalang, keluar masuknya udara ke dalam trakea diatur dengan kontraksi otot perut. ketika otot kendur, volume perut normal sehingga udara masuk. ketika berkontraksi, volume perut mengecil sehingga udara keluar.
Udara masuk melalui 4 pasang stigma depan dan keluar melalui 6 pasang stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang miskin O2 tidak akan bercampur dengan udara segar (kaya O2) yang masuk.
Reaksi kimia proses respirasi
C6H12O6+        6O2                            6CO2     +    6H2O+Energi
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi di dalam proses respirasi pada hewan, antara lain :
1.      Faktor Dalam
a.       aktivitas tubuh
b.      kondisi fisik
c.       jenis kelamin
d.      berat badan
2.      Faktor Luar
a.       temperature
b.      kadar O2 di dalam udara
c.       konsentrasi CO2 dalam udara
d.      kelembapan
D.    Alat dan Bahan
a.       Alat yang digunakan :
1.      Respirometer sederhana

2.      Timbangan
3.      Kapas
4.      Pipet tetes
5.      gelas kimia
b.      Bahan yang digunakan :
1.      hewan percobaan (jangkrik)
2.      Kristal KOH
3.      cairan warna (eosin)
4.      Vaselin

E.     Cara Kerja
1.      Hewan percobaan di timbang dengan menggunakan timbangan
2.      kemudian respirometer sederhana yang telah disiapkan diisi dengan kristal KOH yang telah dibungkus dengan kapas, hewan percobaan dimasukkan dan ditutup respirometer dengan menggunakan vaselin agar tidak ada udara yang masuk, diberi eosin pada pipa skala.
3.      diamati pergerakan eosin pada pipa skala, kemudian dihitung pergerakannya sampai waktu yang telah ditentukan  (setiap 5 menit)
4.      dihitung konsumsi oksigen pada hewan percobaan yang lain, kemudian membandingkan konsumsi oksigen dari setiap hewan yang diamati.
F.     Hasil Pengamatan
1.      percobaan pertama
a.       jangkrik betina
WAKTU
KONSUMSI O2
5 menit I
5 menit II
5 menit III
0,36 ml
0,64 ml
0,53 ml
RATA-RATA
0,51 ml
           
                        Konsumsi O2    = Rata-rata/5 menit/berat gr
                                                 = 0,51 / 5 / 0,35
                                                 = 0,29 ml
Jadi, konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,35 gr adalah sebesar 0,29 ml.
b.      jangkrik jantan
WAKTU
KONSUMSI O2
5 menit I
5 menit II
5 menit III
0,98 ml
0,24 ml
0,38 ml
RATA-RATA
0,53 ml

                        Konsumsi O2   = Rata-rata/5 menit/berat gr
                                                = 0,53 / 5 / 0,35
                                                = 0,30 ml
Jadi, konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,35 gr adalah sebesar 0,30 ml.
2.      Percobaan ke dua
a.       jangkrik jantan pertama
WAKTU
KONSUMSI O2
5 menit I
5 menit II
5 menit III
0,64 ml
0,37 ml
0,34 ml
RATA-RATA
0,45 ml
           
                        Konsumsi O2   = Rata-rata/5 menit/berat gr
                                                = 0,45 / 5 / 0,60
                                                = 0,15 ml
Jadi, konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,60 gr adalah sebesar 0,15 ml.
b.      jangkrik jantan ke dua
WAKTU
KONSUMSI O2
5 menit I
5 menit II
5 menit III
0,52 ml
0,13 ml
0,23 ml
RATA-RATA
0,29 ml

                        Konsumsi O2   = Rata-rata/5 menit/berat gr
                                                = 0,29 / 5 / 0,11
                                                = 0,53 ml
Jadi, konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,11 gr adalah sebesar 0,53 ml.
G.    Pembahasan
Pada percobaan ini kami menggunakan alat respirometer ganong yaitu untuk mengetahui seberapa banyak konsumsi oksigen yang dibutuhkan oleh jangkrik. Pada percobaan ini ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi oksigen diantaranya jenis kelamin, berat badan, suhu dan lain-lain.
pada percobaan yang pertama yaitu untuk dapat mengetahui konsumsi oksigen antara jangkrik betina dan jangkrik jantan yang memiliki berat badan yang sama dalam interval waktu 5 menit, dan setelah dilakukan percobaan pada jangkrik betina yaitu dengan menggunakan respirometer ganong dapat diketahui bahwa konsumsi oksigen yang didapat pada jangkrik betina selama 15 menit adalah sebesar 0,29 ml, sedangkan pada jangkrik jantan konsumsi oksigen selama 15 menit adalah sebesar 0,30 ml.
pada percobaan yang kedua yaitu untuk mengetahui konsumsi oksigen antara jangkrik jantan dengan jangkrik jantan akan tetapi dengan ukuran berat badan yang berbeda yaitu jangkrik yang pertama berat badannya adalah 0,60 gr sedangkan untuk jangkrik yang kedua dengan berat badan 0,11 gr. dan setelah dilakukan percobaan yang sama dengan percobaan sebelumnya didapat hasil untuk jangkrik yang petama dengan berat badan 0,60 gr besar konsumsi oksigen adalah sebesar 0,15 ml sedangkan pada jangkrik dengan berat badan 0,11 gr besarnya konsumsi oksigen  adalah sebesar 0,53 ml.
H.    Kesimpulan 
       Dari hasil percobaan yang telah kelompok kami lakukan dapat disimpulkan bahwa konsumsi oksigen antara jangkrik jantan dengan jangkrik betina berbeda. jangkrik jantan lebih besar atau lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan dengan jangkrik betina. Jangkrik betina mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,29 ml, sedangkan jangkrik jantan mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,30 ml. Dan untuk jangkrik yang memiliki ukuran berat badan yang berbedapun konsumsi oksigen yang diperoleh berbeda, jangkrik yang memiliki ukuran tubuh kecil lebih cepat dan lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan dengan jangkrik yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar jangkrik yang memiliki ukuran tubuh besar mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,15 ml sedangkan untuk jangkrik yang memiliki ukuran ubuh yang kecil mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,53 ml. 
LAMPIRAN GAMBAR



Tidak ada komentar:

Posting Komentar