KONSUMSI OKSIGEN PADA HEWAN INSECTA
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN
Kelompok
: 4 (Empat)
Siti Maelani (1354.2015)
Siti Yulianti (1354.2018)
Rismanudin (1354.2030)
Siti Mudrikah (1354.2033)
Jurusan
: Pendidikan Biologi (3B)
Jadwal
Praktikum :
Senin, 07
Desember
2015
LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
A. Judul
Konsumsi Oksigen Pada Hewan
B. Tujuan
1.
Untuk
mengukur banyaknya konsumsi oksigen pada insect (jangkrik)
2.
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam respirasi
3.
Untuk
mengetahui hubungan antara kecepatan respirasi pada hewan dengan kecepatan
metabolismenya
C. Landasan
Teori
Respirasi ialah
proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan energy.
pernafasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme untuk
menghasilkan energy dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernafasan, yaitu
pernafasan eksternal (luar) dan internal (dalam). pernafasan luar meliputi
proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dan uap air
antara organisme dengan lingkungannya.pernafasan internal disebut juga
pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam
sitoplasma dan mitokondria. pernafasan seluler melalui tiga tahap yaitu
glikkolisis, siklus krebs dan transfer electron.
proses
respirasi tidak lepas dari adanya proses metabolisme. metabolisme merupakan
aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup. metabolisme dapat
kita golongkan menjadi dua yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan
pemecahan yang disebut katabolisme.
insecta
(serangga) bernafas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. udara
keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton
yang disebut stigma atau spirakel. stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk
menyaring debu, serta dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang
gerakannya diatur oleh otot. tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh
dengan ukura yang semakin halus. Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran
kurang lebih 0,1 milimikron. Cabang ini disebut trakeolusberisi udara serta
cairan. Oksigen larut dalam cairan ini, kemudian berdifusi ke dalam sel-sel
didekatnya.
Jadi pada
insecta oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui trakea. Pada
belalang, keluar masuknya udara ke dalam trakea diatur dengan kontraksi otot
perut. ketika otot kendur, volume perut normal sehingga udara masuk. ketika
berkontraksi, volume perut mengecil sehingga udara keluar.
Udara masuk
melalui 4 pasang stigma depan dan keluar melalui 6 pasang stigma abdomen.
Dengan demikian, udara yang miskin O2 tidak akan bercampur dengan
udara segar (kaya O2) yang masuk.
Reaksi kimia
proses respirasi
C6H12O6+ 6O2 6CO2 +
6H2O+Energi
Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi di dalam proses respirasi pada hewan, antara
lain :
1.
Faktor
Dalam
a.
aktivitas
tubuh
b.
kondisi
fisik
c.
jenis
kelamin
d.
berat
badan
2.
Faktor
Luar
a.
temperature
b.
kadar
O2 di dalam udara
c.
konsentrasi
CO2 dalam udara
d.
kelembapan
D. Alat
dan Bahan
a.
Alat yang digunakan :
b.
Bahan yang digunakan :
4.
Vaselin
E. Cara
Kerja
1.
Hewan
percobaan di timbang dengan menggunakan timbangan
2.
kemudian
respirometer sederhana yang telah disiapkan diisi dengan kristal KOH yang telah
dibungkus dengan kapas, hewan percobaan dimasukkan dan ditutup respirometer
dengan menggunakan vaselin agar tidak ada udara yang masuk, diberi eosin pada
pipa skala.
3.
diamati
pergerakan eosin pada pipa skala, kemudian dihitung pergerakannya sampai waktu
yang telah ditentukan (setiap 5 menit)
4.
dihitung
konsumsi oksigen pada hewan percobaan yang lain, kemudian membandingkan
konsumsi oksigen dari setiap hewan yang diamati.
F. Hasil
Pengamatan
1. percobaan
pertama
a.
jangkrik
betina
WAKTU
|
KONSUMSI O2
|
5 menit I
5 menit II
5 menit III
|
0,36 ml
0,64 ml
0,53 ml
|
RATA-RATA
|
0,51 ml
|
Konsumsi O2 = Rata-rata/5 menit/berat gr
= 0,51 / 5 / 0,35
= 0,29 ml
Jadi,
konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,35 gr adalah sebesar
0,29 ml.
b.
jangkrik
jantan
WAKTU
|
KONSUMSI O2
|
5 menit I
5 menit II
5 menit III
|
0,98 ml
0,24 ml
0,38 ml
|
RATA-RATA
|
0,53 ml
|
Konsumsi O2 = Rata-rata/5 menit/berat gr
= 0,53 / 5 / 0,35
= 0,30 ml
Jadi,
konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,35 gr adalah sebesar
0,30 ml.
2. Percobaan
ke dua
a.
jangkrik
jantan pertama
WAKTU
|
KONSUMSI O2
|
5 menit I
5 menit II
5 menit III
|
0,64 ml
0,37 ml
0,34 ml
|
RATA-RATA
|
0,45 ml
|
Konsumsi O2 = Rata-rata/5 menit/berat gr
=
0,45 / 5 / 0,60
= 0,15 ml
Jadi,
konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,60 gr adalah sebesar
0,15 ml.
b.
jangkrik
jantan ke dua
WAKTU
|
KONSUMSI O2
|
5 menit I
5 menit II
5 menit III
|
0,52 ml
0,13 ml
0,23 ml
|
RATA-RATA
|
0,29 ml
|
Konsumsi O2 = Rata-rata/5 menit/berat gr
= 0,29 / 5 / 0,11
= 0,53 ml
Jadi,
konsumsi O2 dalam waktu 15 menit dengan berat 0,11 gr adalah sebesar
0,53 ml.
G. Pembahasan
Pada percobaan
ini kami menggunakan alat respirometer ganong yaitu untuk mengetahui seberapa
banyak konsumsi oksigen yang dibutuhkan oleh jangkrik. Pada percobaan ini ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi oksigen diantaranya jenis
kelamin, berat badan, suhu dan lain-lain.
pada percobaan
yang pertama yaitu untuk dapat mengetahui konsumsi oksigen antara jangkrik
betina dan jangkrik jantan yang memiliki berat badan yang sama dalam interval
waktu 5 menit, dan setelah dilakukan percobaan pada jangkrik betina yaitu
dengan menggunakan respirometer ganong dapat diketahui bahwa konsumsi oksigen
yang didapat pada jangkrik betina selama 15 menit adalah sebesar 0,29 ml,
sedangkan pada jangkrik jantan konsumsi oksigen selama 15 menit adalah sebesar 0,30
ml.
pada percobaan
yang kedua yaitu untuk mengetahui konsumsi oksigen antara jangkrik jantan
dengan jangkrik jantan akan tetapi dengan ukuran berat badan yang berbeda yaitu
jangkrik yang pertama berat badannya adalah 0,60 gr sedangkan untuk jangkrik
yang kedua dengan berat badan 0,11 gr. dan setelah dilakukan percobaan yang
sama dengan percobaan sebelumnya didapat hasil untuk jangkrik yang petama
dengan berat badan 0,60 gr besar konsumsi oksigen adalah sebesar 0,15 ml
sedangkan pada jangkrik dengan berat badan 0,11 gr besarnya konsumsi
oksigen adalah sebesar 0,53 ml.
H. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah kelompok kami lakukan dapat disimpulkan bahwa konsumsi oksigen antara jangkrik jantan dengan jangkrik betina berbeda. jangkrik jantan lebih besar atau lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan dengan jangkrik betina. Jangkrik betina mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,29 ml, sedangkan jangkrik jantan mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,30 ml. Dan untuk jangkrik yang memiliki ukuran berat badan yang berbedapun konsumsi oksigen yang diperoleh berbeda, jangkrik yang memiliki ukuran tubuh kecil lebih cepat dan lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan dengan jangkrik yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar jangkrik yang memiliki ukuran tubuh besar mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,15 ml sedangkan untuk jangkrik yang memiliki ukuran ubuh yang kecil mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,53 ml.
LAMPIRAN GAMBAR
Dari hasil percobaan yang telah kelompok kami lakukan dapat disimpulkan bahwa konsumsi oksigen antara jangkrik jantan dengan jangkrik betina berbeda. jangkrik jantan lebih besar atau lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan dengan jangkrik betina. Jangkrik betina mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,29 ml, sedangkan jangkrik jantan mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,30 ml. Dan untuk jangkrik yang memiliki ukuran berat badan yang berbedapun konsumsi oksigen yang diperoleh berbeda, jangkrik yang memiliki ukuran tubuh kecil lebih cepat dan lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan dengan jangkrik yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar jangkrik yang memiliki ukuran tubuh besar mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,15 ml sedangkan untuk jangkrik yang memiliki ukuran ubuh yang kecil mengkonsumsi oksigen sebanyak 0,53 ml.
LAMPIRAN GAMBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar